LAPORAN PRAKTIKUM
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA

“ SISTEM RANGKA“
Di susun Oleh:
Adlina Arsi Nahraeni
Cici Novita
Darojatul hasanah
Maria Ulfah
Rahayu Masnilam
Kelas : 2 A
Kel/gel : 2 / 2
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FARMASI
JAKARTA
2012
BAB II
PEMBAHASAN
Anatomi sistem rangka
Sistem
skeletal adalah sistem yang terdiri dari tulang (rangka) dan struktur yang
membangun hubungan (sendi) di antara tulang-tulang tersebut. Secara umum fungsi
dari sistem skeletal adalah:
- Menyediakan bentuk untuk
menopang tubuh,
- Sebagai alat gerak pasif,
- Melindungi organ-organ internal
dari trauma mekanik,
- Menyimpan dan melindungi sumsum
tulang selaku sel hemopoietic (red bone marrow),
- Menyediakan tempat untuk
menyimpan kelebihan kalsium, dan
- Menyimpan lemak (yellow bone marrow).
Pada
manusia, rangka dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu rangka aksial
(membentuk sumbu tubuh, meliputi tengkorak, kolumna vertebra, dan toraks) dan
rangka apendikular (meliputi ekstremitas superior dan inferior).
Berdasarkan bentuknya
dan ukurannya, tulang dapat dibagi menjadi beberapa penggolongan:
- Tulang panjang, yaitu tulang
lengan atas, lengan bawah, tangan, tungkai, dan kaki (kecuali
tulang-tulang pergelangan tangan dan kaki). Badan tulang ini disebut
diafisis, sedangkan ujungnya disebut epifisis.
- Tulang pendek, yaitu
tulang-tulang pergelangan tangan dan kaki.
- Tulang pipih, yaitu tulang iga,
bahu, pinggul, dan kranial.
- Tulang tidak beraturan, yaitu
tulang vertebra dan tulang wajah
- Tulang sesamoid, antara lain
tulang patella dan tulang yang terdapat di metakarpal 1-2 dan metatarsal
1.
Rangka
aksial
-Tengkorak
Tengkorak
tersusun atas tulang kranial dan tulang wajah. Tulang kranial tersebut
meliputi:
- Tulang frontal
Tulang
frontal merupakan tulang kranial yang berada di sisi anterior, berbatasan
dengan tulang parietal melalui sutura koronalis. Pada tulang frontal ini
terdapat suatu sinus (rongga) yang disebut sinus frontalis, yang terhubung
dengan rongga hidung.
- Tulang temporal
Terdapat dua
tulang temporal di setiap sisi lateral tengkorak. Antara tulang temporal
dan tulang parietal dibatasi oleh sutura skuamosa. Persambungan antara tulang
temporal dan tulang zigomatikum disebut sebagai prosesus zigomatikum. Selain
itu terdapat prosesus mastoid (suatu penonjolan di belakang saluran telinga)
dan meatus akustikus eksternus (liang telinga).
- Tulang parietal
Terdapat dua
tulang parietal, yang dipisahkan satu sama lain melalui sutura sagitalis.
Sedangkan sutura skuamosa memisahkan tulang parietal dan tulang temporal.
- Tulang oksipital
Tulang
oksipital merupakan tulang yang terletak di sisi belakang tengkorak. Antara
tulang oksipital dan tulang parietal dipisahkan oleh sutura lambdoid. Di dasar
tulang oksipital terdapat foramen magnum, suatu foramen yang menghubungkan otak
dan medula spinalis. Di sisi foramen magnum terdapat condyles, suatu penonjolan
yang menghubungkan oksipital dengan tulang atlas (C1).
- Tulang sphenoid
Tulang
sphenoid merupakan tulang yang membentang dari sisi fronto-parieto-temporal
yang satu ke sisi yang lain. Secara umum tulang sphenoid dibagi menjadi greater
wing dan lesser wing, di mana greater wing berada lebih lateral dibanding
lesser wing. Kanalis optikus dibentuk oleh tulang ini (lesser wing). Selain itu
terdapat juga sella turcica (yang melindungi kelenjar hipofisis) dan sinus
sphenoid (suatu sinus yang membuka ke rongga hidung).
- Tulang ethmoid
Tulang
ethmoid merupakan tulang yang berada di belakang tulang nasal dan lakrimal.
Beberapa bagian dari tulang ethmoid adalah crista galli (proyeksi superior
untuk perlekatan meninges), cribriform plate (dasar crista galli, dengan
foramen olfaktori yang melewatkan nervus olfaktori), perpendicular plate
(bagian dari nasal septum) dan konka. Selain itu terdapat juga sinus ethmoid,
yang membuka ke rongga hidung.
Sedangkan
tulang wajah meliputi:
- Tulang mandibula
Mandibula
merupakan tulang rahang bawah, yang berartikulasi dengan tulang temporal
melalui prosesus kondilar.
- Tulang maksila
Tulang
maksila merupakan tulang rahang atas. Maksila meliputi antara lain prosesus
palatin yang membentuk bagian anterior palatum dan prosesus alveolar yang
memegang gigi bagian atas.
- Tulang nasal
Tulang nasal
merupakan tulang yang membentuk jembatan pada hidung dan berbatasan dengan
tulang maksila.
- Tulang lakrimal
Tulang
lakrimal merupakan tulang yang berbatasan dengan tulang ethmoid dan tulang
maksila, berhubungan duktus nasolakrimal sebagai saluran air mata.
- Tulang zigomatikum
Tulang
zigomatikum merupakan tulang pipi, yang berartikulasi dengan tulang frontal,
temporal dan maksila.
- Tulang palatin
Tulang
palatin merupakan tulang yang membentuk bagian posterior palatum.
- Tulang vomer
Tulang vomer
merupakan bagian bawah nasal septum (sekat hidung).
Kolumna
vertebra
Kolumna
vertebra terbentuk dari tulang-tulang individual yang disebut sebagai vertebra.
Terdapat sekitar 26 vertebra, meliputi 7 vertebra servikal, 12 vertebra torakal,
5 vertebra lumbar, 1 vertebra sakral (yang terdiri atas 5 vertebra individual) dan 1
vertebra koksigeal (yang terdiri atas 4-5 koksigeal kecil).
Secara umum,
bentuk vertebra terdiri atas korpus vertebra, lengkung vertebra, foramen
vertebra, prosesus transversus, prosesus spinosa, prosesus artikular inferior,
prosesus artikular posterior, pedikulus dan lamina.
Terdapat
sedikit perbedaan antara vertebra segmen servikal, torakal, dan lumbar:
- Pada vertebra segmen servikal,
korpus berukuran relatif lebih kecildibandingkan segmen torakal dan
lumbar. Pada prosesus transversus terdapat foramen (lubang) transversus,
yang fungsinya untuk melewatkan arteri vertebralis. Artikulasi antara satu
vertebra servikal dengan vertebra servikal lainnya (melalui sendi apophyseal)
membentuk sudut sekitar 45 derajat. Khusus untuk segmen C1 (atlas),
terdapat facies artikulasi untuk dens axis (C2) serta facies artikulasi
yang agak besar untuk perlekatan dengan oksipital. Sedangkan pada segmen
C2 (axis), terdapat dens axis yang akan berartikulasi dengan atlas (C1).
- Pada vertebra segmen torakal, korpus berukuran
relatif lebih besar dibandingkan segmen servikal namun lebih kecil
dibandingkan dengan segmen lumbar. Tidak ada foramen transversus. Khas
pada vertebra segmen torakal adalah adanya facies untuk artikulasi dengan
tulang iga (kostal). Facies ini ada yang terletak di prosesus transversus
dan ada yang terletak di prosesus spinosa.
- Pada vertebra segmen lumbar,
korpus berukuran relatif lebih besar dibandingkan dengan korpus pada segmen
servikal dan torakal. Adanya prosesus asesorius pada prosesus transversus
dan prosesus mamilaris pada prosesus artikulasi superior menjadi ciri khas
pada segmen lumbar.
- Pada vertebra segmen sakral,
bentuknya khas seperti sayap yang melebar dengan penonjolan ke depan pada
artikulasi lumbo-sakral yang disebut sebagai promontory. Vertebra segmen
sakral terdiri atas 5 vertebra individual, yang dihubungkan satu sama lain
melalui celah transversus dan memiliki 8 foramen sakral. Di bagian
posterior terdapat celah yang disebut hiatus sakralis.
- Pada vertebra segmen koksigeal,
terdiri atas 4-5 segmen koksigeal individual yang terhubung dengan
vertebra segmen sakralis.
Dilihat
secara lateral, kolumna vertebra yang tersusun mulai dari servikal hingga
koksigeal membentuk lengkung yang khas, yaitu lordosis servikal, kyphosis
torakal, lordosis lumbar dan kyphosis sakral. Lordosis servikal terbentuk
ketika seorang bayi mulai belajar menegakkan kepalanya (usia 3 bulan),
sedangkan lordosis lumbar terbentuk ketika seorang anak mulai belajar berdiri.
Toraks
Toraks
merupakan rangka yang menutupi dada dan melindungi organ-organ penting di
dalamnya. Secara umum toraks tersusun atas klavikula, skapula, sternum, dan
tulang-tulang kostal.
- Skapula merupakan tulang yang
terletak di sebelah posterior, dan berartikulasi dengan klavikula melalui
akromion. Selain itu, skapula juga berhubungan dengan humerus melalui
fossa glenoid.
- Klavikula merupakan tulang yang
berartikulasi dengan skapula melalui akromion, dan di ujungnya yang lain
berartikulasi dengan manubrium sternum.
- Sternum merupakan suatu tulang
yang memanjang, dari atas ke bawah, tersusun atas manubrium, korpus
sternum, dan prosesus xyphoideus. Manubrium berartikulasi dengan klavikula
, kostal pertama, dan korpus sternum. Sedangkan korpus stenum merupakan
tempat berartikulasinya kartilago kostal ke-2 hingga kostal ke-12.
- Tulang-tulang kostal merupakan
tulang yang berartikulasi dengan vertebra segmen torakal di posterior, dan
di anterior berartikulasi dengan manubrium dan korpus sternum. Ada 12
tulang kostal; 7 kostal pertama disebut kostal sejati (karena
masing-masing secara terpisah di bagian anterior berartikulasi dengan
manubrium dan korpus sternum), 3 kostal kedua disebut kostal palsu (karena
di bagian anterior ketiganya melekat dengan kostal ke-7), dan 2 kostal
terakhir disebut kostal melayang (karena di bagian anterior keduanya tidak
berartikulasi sama sekali).
Rangka
apendikular
Ekstremitas
atas
Ekstremitas
atas terdiri atas tulang skapula, klavikula, humerus, radius, ulna, karpal,
metakarpal, dan tulang-tulang phalangs.
- Skapula
Skapula
merupakan tulang yang terletak di sebelah posterior tulang kostal dan berbentuk
pipih seperti segitiga. Skapula memiliki beberapa proyeksi (spina, korakoid)
yang melekatkan beberapa otot yang berfungsi menggerakkan lengan atas dan
lengan bawah. Skapula berartikulasi dengan klavikula melalui acromion. Sebuah
depresi (cekungan) di sisi lateral skapula membentuk persendian bola-soket
dengan humerus, yaitu fossa glenoid.
- Klavikula
Klavikula
merupakan tulang yang berartikulasi dengan skapula di sisi lateral dan dengan
manubrium di sisi medial. Pada posisi ini klavikula bertindak sebagai penahan
skapula yang mencegah humerus bergeser terlalu jauh.
- Humerus
Humerus
merupakan tulang panjang pada lengan atas, yang berhubungan dengan skapula
melalui fossa glenoid. Di bagian proksimal, humerus memiliki beberapa bagian
antara lain leher anatomis, leher surgical, tuberkel mayor, tuberkel minor dan
sulkus intertuberkular. Di bagian distal, humerus memiliki beberapa bagian
antara lain condyles, epicondyle lateral, capitulum, trochlear, epicondyle
medial dan fossa olecranon (di sisi posterior). Tulang ulna akan berartikulasi
dengan humerus di fossa olecranon, membentuk sendi engsel. Pada tulang humerus
ini juga terdapat beberapa tonjolan, antara lain tonjolan untuk otot deltoid.
- Ulna
Ulna
merupakan tulang lengan bawah yang terletak di sisi medial pada posisi
anatomis. Di daerah proksimal, ulna berartikulasi dengan humerus melalui fossa
olecranon (di bagian posterior) dan melalui prosesus coronoid (dengan trochlea
pada humerus). Artikulasi ini berbentuk sendi engsel, memungkinkan terjadinya
gerak fleksi-ekstensi. Ulna juga berartikulasi dengan radial di sisi lateral.
Artikulasi ini berbentuk sendi kisar, memungkinkan terjadinya gerak
pronasi-supinasi. Di daerah distal, ulna kembali berartikulasi dengan radial,
juga terdapat suatu prosesus yang disebut sebagai prosesus styloid.
- Radius
Radius
merupakan tulang lengan bawah yang terletak di sisi lateral pada posisi
anatomis. Di daeraha proksimal, radius berartikulasi dengan ulna, sehingga
memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi. Sedangkan di daerah distal,
terdapat prosesus styloid dan area untuk perlekatan tulang-tulang karpal antara
lain tulang scaphoid dan tulang lunate.
- Karpal
Tulang karpal terdiri dari 8 tulang pendek yang berartikulasi dengan ujung
distal ulna dan radius, dan dengan ujung proksimal dari tulang metakarpal.
Antara tulang-tulang karpal tersebut terdapat sendi geser. Ke delapan tulang
tersebut adalah scaphoid, lunate, triqutrum, piriformis, trapezium, trapezoid,
capitate, dan hamate.
- Metakarpal
Metakarpal
terdiri dari 5 tulang yang terdapat di pergelangan tangan dan bagian
proksimalnya berartikulasi dengan bagian distal tulang-tulang karpal.
Persendian yang dihasilkan oleh tulang karpal dan metakarpal membuat tangan
menjadi sangat fleksibel. Pada ibu jari, sendi pelana yang terdapat antara
tulang karpal dan metakarpal memungkinkan ibu jari tersebut melakukan gerakan
seperti menyilang telapak tangan dan memungkinkan menjepit/menggenggam sesuatu.
Khusus di tulang metakarpal jari 1 (ibu jari) dan 2 (jari telunjuk) terdapat
tulang sesamoid.
- Tulang-tulang phalangs
Tulang-tulang
phalangs adalah tulang-tulang jari, terdapat 2 phalangs di setiap ibu jari
(phalangs proksimal dan distal) dan 3 di masing-masing jari lainnya (phalangs
proksimal, medial, distal). Sendi engsel yang terbentuk antara tulang phalangs
membuat gerakan tangan menjadi lebih fleksibel terutama untuk menggenggam
sesuatu.
Ekstremitas
bawah
Ekstremitas
bawah terdiri dari tulang pelvis, femur, tibia, fibula, tarsal, metatarsal, dan
tulang-tulang phalangs.
- Pelvis
Pelvis
terdiri atas sepasang tulang panggul (hip bone) yang merupakan tulang
pipih. Masing-masing tulang pinggul terdiri atas 3 bagian utama yaitu ilium,
pubis dan ischium. Ilium terletak di bagian superior dan membentuk artikulasi
dengan vertebra sakrum, ischium terletak di bagian inferior-posterior, dan
pubis terletak di bagian inferior-anterior-medial. Bagian ujung ilium disebut
sebagai puncak iliac (iliac crest). Pertemuan antara pubis dari pinggul
kiri dan pinggul kanan disebut simfisis pubis. Terdapat suatu cekungan di
bagian pertemuan ilium-ischium-pubis disebut acetabulum, fungsinya adalah untuk
artikulasi dengan tulang femur.
- Femur
Femur
merupakan tulang betis, yang di bagian proksimal berartikulasi dengan pelvis
dan dibagian distal berartikulasi dengan tibia melalui condyles. Di daerah
proksimal terdapat prosesus yang disebut trochanter mayor dan trochanter minor,
dihubungkan oleh garis intertrochanteric. Di bagian distal anterior terdapat
condyle lateral dan condyle medial untuk artikulasi dengan tibia, serta
permukaan untuk tulang patella. Di bagian distal posterior terdapat fossa
intercondylar.
- Tibia
Tibia merupakan
tulang tungkai bawah yang letaknya lebih medial dibanding dengan fibula. Di
bagian proksimal, tibia memiliki condyle medial dan lateral di mana keduanya
merupakan facies untuk artikulasi dengan condyle femur. Terdapat juga facies
untuk berartikulasi dengan kepala fibula di sisi lateral. Selain itu, tibia
memiliki tuberositas untuk perlekatan ligamen. Di daerah distal tibia membentuk
artikulasi dengan tulang-tulang tarsal dan malleolus medial.
- Fibula
Fibula
merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih lateral dibanding dengan
tibia. Di bagian proksimal, fibula berartikulasi dengan tibia. Sedangkan di
bagian distal, fibula membentuk malleolus lateral dan facies untuk artikulasi
dengan tulang-tulang tarsal.
- Tarsal
Tarsal
merupakan 7 tulang yang membentuk artikulasi dengan fibula dan tibia
di proksimal
dan dengan metatarsal di distal. Terdapat 7 tulang tarsal, yaitu calcaneus,
talus, cuboid, navicular, dan cuneiform (1, 2, 3). Calcaneus berperan sebagai
tulang penyanggah berdiri.
- Metatarsal
Metatarsal
merupakan 5 tulang yang berartikulasi dengan tarsal di proksimal dan dengan
tulang phalangs di distal. Khusus di tulang metatarsal 1 (ibu jari) terdapat 2
tulang sesamoid.
- Phalangs
Phalangs
merupakan tulang jari-jari kaki. Terdapat 2 tulang phalangs di ibu jari dan 3
phalangs di masing-masing jari sisanya. Karena tidak ada sendi pelana di ibu
jari kaki, menyebabkan jari tersebut tidak sefleksibel ibu jari tangan.
DAFTAR PUSTAKA
- Netter FH. Atlas of Human
Anatomy. 4th ed. US: Saunders; 2006.
- Scanlon VC, Sanders T.
Essential of anatomy and physiology. 5th ed. US: FA Davis
Company; 2007. p. 104-34.
- Van de Graaf KM. Human anatomy.
6th ed. US: The McGraw-Hill Companies; 2001. p. 132-95.